Motor
Starter

1.
Komponen Sistem Starter
Motor
Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya.
Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk
menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem starter meliputi :
- Kunci kontak (ignition switch)
- Fuse ( fusibel link )
- Kabel penghubung
- Baterai
- Motor Starter
Kunci
Kontak :
Kelistrikan
otomotif pada Mobil menggunakan kunci kontak ( Ignition Swtch ) sebagai
saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga
( baterai )
Kunci
kontak mempunyai beberapa posisi :
- Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
- ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris
- ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
- START : untuk Start
Sekering
(Fuse) :
Sekering
(fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan
tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.
Baterai
:
Baterai
berfungsi sebagai sumber arus DC (Searah) untuk semua sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagi sumber tenaga pada sistem
kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar
40 – 70 AH Baterai mempunyai 2 kutub yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub
(+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau mas diberi kode 31.
Kabel
:
Kabel
adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung
komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran
diameternya menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan
kabel besar diguanakan untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem
starter digunakan kabel yang cukup besar karena perlu arus yang besar.
2.
Rangkaian Sistem Starter
3.
Menghidupkan Motor Starter
Putar
Kunci kontak ke posisi ST sampai motor starter berputar menggerakkan roda
gigi fly wheel (engine hidup).
4.
Cara Kerja Motor Starter
1. Posisi Kunci Kontak STArus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan kedua kumparan ini menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya menarik plat kontak yang menghubungkan terminal B dengan terminal C serta tuas menggeser over runing clutch dan roda gigi pinion berhubungan dengan fly wheel. Arus yang ke C relatif kecil dan armatur berputar lambat.
2. Pada Saat Pinion Berkaitan PenuhPlat kontak sudah menghubungkan terminal B dan C, sehingga PIC tidak dialiri arus dan plat kontak hanya ditahan oleh HIC. Oleh karena itu arus yang besar dari terminal B akan langsung mengalir ke terminal C > kumparan medan > armatur > Kumparan jangkar > masa. Motor starter berputar cepat untuk menggerakkan fly wheel. Over runing clutch mencegah melindungi pinion gear jika putaranya lebih kecil dari putaran fly wheel.
3. Saat Kunci Kontak Posisi OnKarena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi:
Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mnegembalikan plat kontak ke posisi semula, dengan demikian lengan penggerak menarik kopling jalan bebas dan gigi pinion terlepas dari perkaitannya dengan fly wheel.
0 komentar:
Posting Komentar